(Matrikulasi) Desain Pembelajaran bagi Keluargaku ~ NHW#5


Apa yang terlintas di kepala kita ketika mendengar atau membaca tentang Desain Pembelajaran? Yup...belajar, kurikulum, siswa, guru, penilaian, sekolah...itu selintas kata-kata yang muncul. Di NHW#5 ini kita akan belajar tentang bagaimana cara belajar atau Learning How To Learn. Anda bingung?...sama...aku pun juga bingung (hehehehe). Mo bingung ataupun tidak, tahapan ini harus kita lalui sebagai bagian dari pembelajaran menjadi Ibu Profesional (semangat donk).

Aku bukan guru..tidak pernah belajar tentang pengajaran atau pembelajaran..namun sebagai manusia kita ini adalah pembelajar. Kenapa bisa?...jelas bisa, selama kita masih bernafas, setiap detik, setiap menit, setiap jam dalam kehidupan kita adalah belajar. Bagaimana kita bisa belajar dan menerima ilmu dengan baik?...ya ikuti atau susun cara belajar yang tepat untuk diri kita. Orang lain mungkin mudah belajar dengan cara mendengarkan musik...aku justru tidak bisa seperti itu...ilmu akan lebih mudah masuk di kepalaku ketika aku belajar dalam kondisi hening, sehingga dapat lebih fokus dalam mempelajari. Dari sini dapat kita ketahui bersama bahwa cara belajar masing-masing individu itu berbeda. Nah...jadi biar mudah, kita perlu apa donk?...kita akan menyusun desain pembelajaran yang berbeda. Kenapa harus berbeda?...karena desain pembelajaran dalam Universitas Kehidupan kita tergantung dari potensi diri kita sendiri dan potensi yang dimiliki keluarga kita. Ok...sebelum lebih lanjut, mari kita coba mengenal...sebenarnya apa siy desain pembelajaran itu?

Dari selasa hingga hari ini, aku pun asyik mencari makna/arti/lingkup apapun tentang desain pembelajaran. Tanya mbah Google dan intip-intip wikipedia, banyak juga materi tentang desain pembelajaran, namun gak akan semua aku jelaskan disini..karena semuanya bisa kok dilihat dan dibaca sendiri. Disini aku akan mengulas secara umum dari gabungan-gabungan materi yang aku ulik-ulik. Dimulai dari arti "Desain Pembelajaran" terlebih dahulu. Desain Pembelajaran adalah proses penyusunan teknik komunikasi yang digunakan untuk membantu transfer pengetahuan. Pengetahuan dari mana kah?...bisa dari orang lain ke diri kita ataupun dari kita ke orang lain. Aku tidak akan bercerita panjang terkait materi desain pembelajaran secara umum, aku akan menyampaikan pemahaman aku terkait materi desain pembelajaran yang aku bisa pahami dari berbagai sumber di internet yang sudah aku baca. Gambarannya adalah seperti ini:



Dari gambar di atas, dapat aku sampaikan bahwa sebuah desain pembelajaran itu akan berkaitan erat dengan tujuannya untuk apa? apa dan siapa kah yang terlibat? tahapannya seperti apa? materi yang akan dipelajari apa saja? bagaimana strategi pembelajarannya? metode penyampaian materi menggunakan cara apa? dan yang terakhir ada pengawasan dan evaluasi. 

Desain pembelajaran di dalam Universitas Kehidupan aku ini harus beda. Beda dengan apa?...beda dengan orang lain pastinya dikarenakan ini harus disusun berdasar potensi yang aku miliki dan keluarga miliki?...bisa jadi desain pembelajaran tipe A cocok untuk keluarga pak Ahmad, namun belum tentu pas buat keluarga aku. Desain pembelajaran kali ini, aku masih mengumpulkan dan mengkaji terkait apa saja yang harus aku siapkan. Dimulai dari:
  • mengorek potensi anggota keluarga dan itu sudah dilakukan pada NHW#3 lalu akan menjadi masukan pada akar "APA dan SIAPA?", 
  • kemudian ilmu apa saja yang akan aku pelajari ini akan menjadi bagian dari "MATERI"
  • milestone pada NHW#4 akan menjadi dasar pada "TAHAPAN"
  • dari potensi, milestone dan tahapan akan berpengaruh besar pada pemilihan "METODE". METODE ini mempunyai andil besar dalam penerapan desain pembelajaran karena dia yang akan memutuskan pelajaran ini MENYENANGKAN atau TIDAK MENYENANGKAN. INGAT INI....."membuat BISA itu MUDAH, membuat SUKA itu baru TANTANGAN"...kenapa?....karena SUKA itu berkaitan dengan selera...dan ketika kita bicara tentang selera, manusia itu unik dan beda-beda. Keunikan dan beda ini lah yang menjadi TANTANGANNYA baik bagi diri kita sendiri maupun bagi anggota keluarga kita.
  • kemudian milestone yang sangat singkat ini akan menjadi penting bagi "STRATEGI"
  • penentuan waktu untuk pelaksanaan evaluasi pun sudah harus dipersiapkan sejak pembuatan desain pembelajaran.
OK...mari kita buat salah satu contohnya penerapannya pada salah satu ilmu yang akan aku pelajari. Kita pilih yang utama yaitu ILMU MANAJEMEN WAKTU.
  • APA dan SIAPA ⇒ APA (Ilmu tentang pengelolaan waktu agar pelaksanaan kegiatan dapat tepat waktu dan sesuai dengan target), SIAPA (Ini untuk aku, jadi aku yang akan melaksanakan untuk mempelajarinya)
  • TUJUAN ⇒ mengurangi stres karena deadline, dapat mengerjakan pekerjaan lebih dari 1 kegiatan tanpa mengganggu saling mengganggu antar kegiatan yang ada
  • TAHAPAN ⇒ karena dari milestone diketahui bahwa proses pembelajaran bagiku menuju 10.000 jam pertamaku harus dilakukan secara fast track maka aku harus menjadi pembelajar yang pro-aktif, dengan mengikuti pelatihan atau datang untuk diskusi dengan ahlinya, mencari materi via internet, dan pengoptimalan gadget dalam pembelajaran.
  • STRATEGI ⇒ penyusunan jadwal yang baik dan pembelajaran yang dilakukan per segmen agar penyerapan materi lebih tepat.
  • METODE ⇒ karena ini pembelajarnya adalah aku, maka aku memilih metode yang aku suka seperti diskusi, resitasi (membuat rangkuman dari materi), mind mapping (karena aku suka yang berbau visual), dan praktek, aku gak suka yang terlalu banyak ceramah (bikin ngantuk dan bosan).
  • MATERI ⇒ dapat diperoleh dari browsing, membaca buku, diskusi, atau mengikuti pelatihan, menghadiri kajian ilmu.
  • EVALUASI ⇒ ini sebaiknya kalo model pembelajarnya seperti aku ini, maka harus dibuatkan tabel check list dalam waktu 1 minggu sejak menerima materi. Kenapa? karena  pada dasarnya aku ini senang belajar namun suka menunda untuk mempelajari dan menerapkannya, sehingga pengawasnya harus sangat bawel dan ketat.

Prinsip dari penyusunan Desain Pembelajaran bagi kita sendiri ini adalah KITA HARUS BAHAGIA. Individu yang bahagia akan mudah dalam menerima ilmu-ilmu baru dan mempraktekannya.

Salam Ibu Profesional!


~ 34 - Novya Ekawati ~




Komentar